Kamis, 25 Juni 2009

I. SISTEM PENCERNAAN
Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melalui mekanisme fisik dan kimiawi sehingga makanan menjadi bahan yang mudah diserap dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah.
Kelas Pisces
Sistem digestorium dapat dibedakan menjadi Tractus digestivus dan Glandula digestoria.
secara anatomi
saluran pencernaan ( tractus digestivus )
saluran pencernaan ikan dimulai dari segmen mulut, rongga mulut, farings, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektum dan anus.
§ Mulut
Struktur anatomi erat kaitannya dengan cara mendapatkan makanan, ada mulut yang dapat disembulkan ke depan, adapula yang tidak dapat disembulkan, di sekitar bibir pada ikan tertentu terdapat sungut, mulut terletak di ujung hidung dan juga terletak di atas hidung.
§ Rongga mulut
Pada sebagian ikan ada yang memiliki lidah yang terdapat di dasar mulut. Di dalam rongga mulut banyak terdapat glandula mukosa namun tidak mempunyai glandula salivales


§ Farings
Lapisan permukaan faring hampir sama dengan rongga mlut, masih ditemukan organ pengecap.
§ Esofagus
Permulaan dari saluran pencernaan yang berbentuk seperti pipa, mengandung lendir untuk membantu penelanan makanan
§ Lambung
Seluruh permukaan lambung ditutupi oleh sel mukus yang mengandung mukopolisakarida yang agak asam berfungsi sebagai pelindung dinding lambung dari kerja asam klorida.
§ Usus ( intestinum)
Merupakan segmen yang terpanjang dari saluran pencernaan. Intestinum berakhir dan bermuara keluar sebagai anus
§ Anus
Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang sejati anus terletak di sebelah depan saluran genital.
Kelenjar pencernaan ( glandula digestivus )
Kelenjar pencernaan pada ikan terdiri dari atas hepar, vesica fellea, dan pancreas
§ Hepar ( hati )
Berukuran besar, berwarna merah kecoklatan tersusun atas sel-sel hati ( hepatosit). Letaknya di bagian depan rongga badan dan meluas mengelilingi usus. Dibedakan menjadi 3 bagian,yaitu lobus dorsalis, lobus dexter, dan lobus sinister
§ Vesica fellea
Berbentuk kantung kecil bulat, berwarna kehijau-hijauan. Terletak di sebelah ventral lobus dexter hepatis.
§ Pancreas
Terletak berdekatan dengan usus depan sebab saluran pankreatik bermuara ke usus depan. Terdapat 3 macam tipe pankreas,yaitu: kompak, diffus, dan disseminated.



Secara fisiologi
§ Mulut
Untuk mencari makanan. Sungut berfungsi sebagai alat peraba atau pendeteksi makanan.
§ Rongga mulut
Rongga mulut diselaputi sel-sel penghasil lendir yang berperan mempermudah jalannya makanan ke segmen berikutnya, juga terdapat organ pengecap yang berfungsi menyeleksi makanan.
§ Faring
Sebagai tempat proses penyaringan makanan.
§ Esofagus
Pada ikan laut, esofagus berperan dalam penyerapan garam melalui difusi pasif menyebabkan konsentrasi garam air laut yang diminum menurun sehingga memudahkan penyerapan air oleh usus belakang dan rectum.
§ Lambung
Sebagai penampung makanan dan mencerna makanan secara kimiawi.. Pada ikan-ikan herbivora terdapat gizard ( lambung khusus) berfungsi untuk menggerus makanan.
§ Intestinum
Merupakan tempat terjadinya proses penyerapan zat makanan
§ Anus
§ Hati
Organ penting yang mensekresikan bahan untuk proses pencernaan, menghasilkan empedu.
§ Vesica fellea
Menampung empedu.
§ Pancreas
Menghasilkan enzim pencernaan ( enzim protease, amilase, khitinase, dan lipase) yang dihasilkan oleh bagian eksokrin pancreas dan mensintesa hormon pada bagian endokrin.
secara biokimia
proses biokimia merupakan proses pencernaan makanan baik itu pencernaan protein, lipid karbohidrat yang dimana dalam proses nya di bantu oleh enzim pencernaan.

pencernaan protein
Di dalam lambung,,protein pakan akan mengalami denaturasi oleh kerja HCl dan di hidrolisis oleh enzim pepsin, sehingga protein tersebut berubah menjadi peptid. Pencernaan di dalam lambung merupakan suatu persiapan untuk pencernaan dalam usus. Dalam usus, peptid akan mengalami hidrolisis dengan enzim karboksipeptidase, tripsin, khimotripsin, dan elastase sebagai katalisatornya, menjadi polipeptid, tripeptid, dan dipeptid. Selanjutnya oligopeptid ini akan di hidrolisis dengan enzim peptidase menjadi bentuk tripeptid, dipeptid dan asam amino. Hidrolisis berikutnya untuk senyawa tripeptid dan dipeptid dilakukan oleh enzim tripeptidase dan dipeptidase hingga akhirnya menjadi asam amino.
Pada ikan yang tidak berlambung, pencernaan protein terjadi pada usus depan oleh enzim protease yang berasal dari pankreas. Sedangkan pada ikan yang baru menetas (larva) lambungnya belum terbentuk, sehingga fungsi lambung digantikan oleh usus depan.
pencernaan lipid
Pencernaan lemak di mulai pada segmen lambung, walaupun tidak begitu efektif. Pencernaan lemak secara intensif dimulai pada segmen usus. Lemak akan di ubah menjadi partikel lemak berukuran kecil yang disebut micel oleh garam empedu dan lipase pankreatik. Partikel lemak dalam bentuk micel ini siap diserap oleh dinding usus (enterosit).
pencernaan karbohidrat
Karbohidrat dalam pakan umumnya berbentuk senyawa polisakarida, disakarida dan monosakarida. Ikan tidak memiliki air liur maka pencernaan karbohidrat di mulai pada segmen lambung, tetapi secara intensif terjadi pada segmen usus yang memiliki enzim amilase pankreatik.
Enzim yang berperan dalam segmen usus, antara lain : amilase , laktase, sellulase, dll. Amilum dan glikogen dihrolisis oleh enzim amilase menjadi maltose dan dekstrin. Maltose dan dekstrin akan dihidrrolisis oleh enzim laktase



Kelas Reptil
secara anatomi
a. saluran pencernaan
terdiri dari : cavum oris, pharynx, esophagus, ventriculus, intestinum tenue, cecum, intesinum crassum dan kloaka
§ cavum oris
celah mulutnya disokong oleh maxilla dan mandibula. Mempunyai deretan dentes berbentuk kerucut. Gigi bertipe pleurodont artinya menempel agak sisi samping gingiva (gusi), sedikit melengkung ke arah medial cavum oris. Palatum pada bagian medialnya membentuk lipatan longitudinal hingga terbentuk alur longitudinal sebagai lanjutan cavum nasi dan bermuara dalam cavum oris.
§ pharynx
§ esophagus
§ ventriculus
§ intestinum tenue
§ cecum
§ intestinum crassum
§ kloaka

b. kelenjar pencernaan
§ hepar
hepar terdiri dari 2 lobi, yaitu sinister dab dexter. Berwarna coklat kemerahan. Hati terdiri atas beberapa belahan (lobus). Masing-masing lobus dibina oleh ratusan ribu lobulus yang berbentuk heksagonal. Tiap lobulus dilapisi oleh jaringan ikat interlobular yang disebut kapsula Glisson. Pada bagian tebgah lobulus hati terdapat vena sentralis, pita-pita sel hati yang bercabang atau berantomosis tersusun radier terhadap vena sentralis. Diantar pita-pita sel hati terdapat sinusoid-sinusoid darah yang tampak seperti celah-celah atau rongga. Pada dinding sinusoid terdapat sel kapiler yang tergolong sebagai makrofage. Sudut antara lobuli-lobuli yang bersebelahan disebut segitiga Kiernann yang berisi saluran porta, yaitu arteri, vena dan saluran empedu interlobular.Sel hati (hepatosit) berbentuk polyhedral, berinti satu (75%) atau dua (25%). Sitoplasma mengandung banyak butir glikogen. Sel-sel inilah yang menghasilkan empedu. Untuk sementara empedu disimpan dalam kandung empedu(vesika fellea), disina empedu tersebut menjadi kental karena airnya diserap kembali aleh dinding kandung empedu. Hormon kholesistokinin mengatur pengeluaran empedu ke usus halus. Oleh ductus sistikus empedu disalurkan ke duktus kholedokhus yang bermuara di duodenum, dan di tempat tersebut terjadi pengemulsian lemak. Kandung empedu berkembang pada kebanyakan vertebrata. Ikan lamprey, kebanyakan burung, tikus dan ikan paus tidak mempunyai kandung empedu hanya mengkonsumsi sedikit lemak dalam makanannya. Manusia masih dapat hidup selama bertahun-tahun setelah kandung empedunya dibuang melalui pembedahan dengan syarat harus menghindari lemak dalam dietnya.
§ vesica fellea
terletak pada tepi caudal lobus dexter hepatis.
§ Pancreas
Terletak dalam suatu lengkung antara ventrikulus dan duodenum.
secara fisiologi
§ ventriculus
sebagai pelebaran esophagus yang cylindris berdinding musculer tebal.
§ intestinum crassum
berfungsi sebagai rectum.
§ Hepar
Hati merupakan kelenjar ynag terbesar di dalam tubuh. Fungsi hati antara lain:- mengahasilkan empedu (sebagai kelenjar eksokrin) yang terkumpul dalam kandung empedu,- menyimpan lemak dan glikogen serta albumin,- mensintesis protein plasma darah,- detoksifikasi zat-zat toksis,- merombak eritrosit yang rusak,- eliminasi asam amino menjadi urea, menyimpan vitamin A dan B dan berperan dalam metabolisme karbohidrat dan lemak- menghasilkan suatu hormone

secara biokimia
Pencernaan secara biokimia pada amphibi sama hal nya dengan pencernaan pad pisces yang di bantu oleh beberapa enzim pencernaan. Selain itu terdapat pula pencernaa protein, lemak maupun karbohidrat

Kelas Amphibi
secara anatomi
a. saluran pencernaan
§ rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa,
§ esofagus; berupa saluran pendek,
§ ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makananmenjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus,
§ intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya. Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloata,
§ kloaka: merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan urine.

b. kelenjar pencernaan
Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas. Hati berwarna
merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus.
Pankreas berwarna kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari (duadenum). pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum
secara fisiologi
Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan
secara biokimia
Pencernaan secara biokimia pada amphibi sama hal nya dengan pencernaan pad pisces yang di bantu oleh beberapa enzim pencernaan. Selain itu terdapat pula pencernaa protein, lemak maupun karbohidrat

II. PERKEMBANGAN SEL
Vertebrata pada awalnya berasal dari 1 sel ( Zigot) yang memiliki 2n kromosom dan
merupakan gabungan dari 1 sel kelamin betina dengan 1 sel kelamin jantan.
Zigot kemudian berkembang membentuk individu vertebrata yang baru. Stadium perkembangannya meliputi : pembelahan, blastula, gastrula, tubulasi, organogenesis, kemudian pembentukan sistem dalam tubuh.
Perkembangan sel pada sistem pencernaan dimulai pada stadium awal perkembangan (metenteron). Metenteron terdiri dari stomodeum, foregut, midgut, hindgut, dan proctodeum. Stomodeum berasal dari invaginasi ectoderm di daerah ujung foregut, sedangkan proctoderm di daerah ujung hindgut. Foregut terdiri dari pharynx, oesophagus, gaster, hepar pancreas, dan bagian anterior duodenum. Midgut akan tumbuh menjadi usus halus ( bagian posterior duodenum, jejunum, dan ileum) dan usus buntu (caecum). Hindgut, tumbuh menjadi colon, rectum dan cloaca. Proctodeum berasal dari invaginasi ectoderm di posterior hindgut. Ini tumbuh menjadi dubur, yang bagian posterior di lapisi oleh ectoderm dan bagian anterior oleh endoderm.
Stomodeum
Invaginasi ectoderm, kemudian bertemu dengan evaginasi endoderm, sehingga terbentuk mulut pada bagian anterior foregut. Stomodeum memiliki diverticulum di medio dorsal disebut Rathke’s pouch. Kemudian akan bertemu dan berdampingan dengan evaginasi medio ventral daerah bakal jadi diencephalon pada prosencephalon, disebut infundibulum. Oleh tumbuhnya birai bakal palatinum maka stomodeum terbagi menjadi cavum nasi di dorsal, cavum oris di ventral. Stomodeum menumbuhkan ula lidah, kelenjar ludah dan gigi.
Pharynx
Terletak antara stomodeum dan oesophagus. Daerah ini berfungsi untuk pernafasan. Akan berevaginasi membentuk kantung insang, thyroid dan parathyroid, trachea dan paru, dan gelembung renang.
Gaster
Ini akan tumbuh dengan memiliki bagian-bagian seperti proventrikulus ( pada aves), rumen, reticulum, dan psalterium ( pada ruminansia) atau dengan bagian-bagian cardia, fundus, dan pylorus (mamalia).
Hepar dan pancreas
Tumbuh berupa evaginasi medio ventral foregut yang berbatasan dengan midgut. Bagian posterior kemudian membuat diverticulum untuk menjadi vesica fellea. Vena vitellin akan memasuki dan bercabang halus dalam hepar yang sedang tumbuh.
Kloaka
Kloaka ialah kantung pelepasan umum, ke dalamnya bermuara 3 saluran: ureter, rectum, dan ductus genitalis.

Kelas Pisces
Telur dari ikan yang mempunyai rangka tulang bentuknya relatif besar, dan berisi banyak detoplasma. Pembelahan selalu partial dan menuju ke pembentukan blastoderm. Pada kutub animal terdapat keping lembaga berbentuk pelat yang tebal. Pada keping inilah terjadi pembelahan sel zigot yang akan membentuk blastoderm.
Gastrula.
Peristiwa pembentukan gastrula terjadi dengan jalan menggulungkan pinggiran blastoderm. Kejadian ini berlangsung seputar pingiran blastoderm, tetapi disuatu tempat penggulungan berjalan lebih cepat, dan bagian inilah yang akan menjadi janin. Sementara gastrulasi berlangsung terus, blastoderm berkembang cepat sekali membungkus seluruh detoplasma. Kemudian pinggirannya menebal membentuk cincin lembaga. Sesudah blastoderm melewati garis equator telur, cincin lembaga mengkerut dan terjadilah sumbat yolk sebelum seluruh detoplasma tersumbat sempuran. Bagian ekstraembrional dari blastoderm menjadi vaskular dan kantong yolk. Gerakan blastoderm tidak semata-mata hanya disebabkan oleh lapisan lendir yolk saja namun aktivitas periblas yang mempunyai kapasitas spontan menyebar pada permukaan yolk. Yolk bukannya pengatur pembelahan, akan tetapi hanya berisi bahan makanan yang penting.
Pada stadium gastrula Teleostei, ternyata bahawa khorda mesoderm yang menginvaginasi, bertindak sebagai pengatur jalannya pertumbuhan.
Kelas Reptil
Telur reptil relatif besar dan penuh dengan detoplasma. Tipe telurnya telolesital yang tergolong megalesital seperti telur ayam. Pembelahannya partial, dan disini diketemukan lagi embrio tipe blastodermal. Pertumbuhan embrio reptilia memerlukan waktu dua kali lebih lama daripada embrio burung. Pertama-tama, karena pembentukan endoderm diperkirakan secara delaminasi , tidak secara invaginasi dari blastoporus tertentu. Kedua, jika invaginasi mesoderm sudah dimulai, terjadi gerakan aliran dari belakang ke arah depan. Walaupun mesoderm terbentuk dari blastoporus
Yang terbatas yang masuk ke dalam saluran khorda mesodermal, dan ia berasal dari daerah primitif dari ujung anterior yang menjorok ke depan, dan dinamakan tonjolan kepala.

Kelas Amphibi
Pembelahan
Pembelahan pertama ialah meridional. Tipe pembelahannya adalah holoblastis. Pembelahan kedua meridional lagi yang tegak lurus terhadap bidang pembelahan pertama. Terjadi empat blastomer. Pembelahan ketiga adalah horizontal dengan bidang pembelahannya lebih dekat ke kutub animal, sehingga terjadilah empat blastomer yang lebih kecil disebut mikromer. Pembelahan yang keempat menyebabkan terjadinya enam blastomer, karena ada dua buah pembuahan yang simultan secara meridional. Pembelahan-pembelahan yang lebih dekat kepada kutub vegetatif jalannya lebih lambat daripada yang dekat kutub animal.
Blastula
Badan yang berupa bola dibangunkan oleh banyak sel, dinamakan blastula. Didalamnya terdapat rongga yang disebut blastosol. Pada kutub animal rongga tersebut dibatasi oleh tiga sampai empat sel tebal. Pada sebelah bawahnya dibatasi oleh suatu masa sel yang padat dan banyak mengandung detoplasma. Sel-sel mikromer membelah lebih cepat daripada sel-sel makromer, sehingga akhirnya sel makromer akan tertutup sebagian.
Gastrula
Gastrula dimulai dengan pembentukan bibir dorsal pada daerah grey-crescent. Sel-sel mikromer membelah diri dengan cepat dan tumbuh menuju ke bawah, kecuali pada daerah dimana bibir dorsal dibentuk. Sel-sel pada bibir dorsal terpaksa harus mengalami involusi dengan jalan bergeser ke dalam, karena disini terjadi in vaginasi
Khordamesoderm
Mula-mula endoderm yang merupaka dinding dorsal dari gastrosol terdiri dari beberapa lapisan sel tebalnya hingga empat lapisan. Setelah beberapa waktu endoderm ini hanya tinggal satu lapisan sel saja, karena terjadi delaminasi dari khordamesoderm, yaitu lapisan endoderm yang melepaskan diri dari mesoderm. Delaminasi ini dimulai di bagian anterior. Dengan terjadonya delaminasi khorda, maka didapatkan dua lapisan mesoderm kiri-kanan dan satu batang sel-sel khorda.
Pada bagian dorsal janin terjadi penebalan pada ektoderm menjadi pelat neural.
Kantong-kantong farings
Pada bagian anterolateral dari lipatan neural terjadi sepasang penebalan dari ektoderm, yaitu pelat indera dimana terjadi lengkung visceral (lengkung insang) yang pertama. Dibelakang lengkung pertama terdapat lengkung hioid dan lenkung-lengkung yang lainnya. Di antara lengkung-lengkung visceral ke-3 sampai ke-6, ektoderm agak masuk ke dalam dan pendalaman ini disebut lekuk insang, yang bertemu dengan evaginasi endoderm yang dinamakan kantong farings.



DAFTAR PUSTAKA
1. http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/23/sistem-pencernaan-pada-hewan/
diakses tanggal 5 Desember 2008
2. http://andriansaputra.multiply.com/journal/item/16/Sistem_pencernaan
diakses tanggal 5 Desember 2008
3. Radiopoetro. Zoologi. Erlangga, Jakarta.
4. Tatang Djuhanda. 1981. Embriologi Perbandingan, edisi Pertama.CV Armico,
Bandung.
5. Wildan Yatim. 1990. Reproduksi dan Embryologi. Tarsito, Bandung.
6. Dellman Brown. 1992. Buku Teks Histologi Veteriner II, Edisi Ketiga. UI-Press,
Jakarta

2 komentar:

  1. viva veteriner mas... saia fitri sandra dari kedokteran hewan Universitas Brawijaya merasa terbantu dengan adanya blog ini.... semoga tetep eksis ya mas, buat tugas saia juga,,, hehehe... makasiiiii....

    BalasHapus
  2. viva veteriner and viva fapet jg, he3... saya Choki dari fak.Peternakan UNUD Bali mas, salam kenal ja, trims bgt ya atas info yg mas berikan di blog ini, saya jadi sangat terbantu dalam menyelesaikan tugas, buat temen2 yang suka dengan animal's terutama kucing and unggas yang mau ngasi koment atau sekedar sahabatan hub cok di alamat choki_triani@yahoo.com ya, trims bwt mas indra

    BalasHapus